Senin, 01 Desember 2014

Pengertian Penangkal Petir Dan Cara Kerja Penangkal Petir

Petir merupakan suatu peristiwa alam yang sering terjadi di bumi, terjadinya seringkali mengikuti peristiwa hujan baik air atau es, peristiwa ini dimulai dengan munculnya lidah api listrik yang bercahaya terang yang terus memanjang kearah bumi dan kemudian diikuti suara yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai mahluk hidup dan semua bangunan yang ada disekitarnya. Untuk mencegah hal yang fatal tersebut, sebaiknya dipasang penangkal petir yang bekerja dengan baik. Penangkal petir yang bekerja dengan baik harus sanggup menangkap dan menyalurkan seluruh lidah api petir yang bermuatan listrik ke perut bumi. Supaya seluruh lidah api tersebut benar-benar bisa disalurkan  ke dalam perut bumi, maka penangkal petir tersebut harus mempunyai nilai grounding maksimal 2 Ohm dan sebaiknya penangkal petir tersebut mempunyai nilai hambatan dibawah 1 Ohm. Hal ini supaya semua muatan listrik petir mendekati 100% tersalur ke tanah atau perut bumi. Jadi penangkal petir yang mempunyai hambatan jauh dibawah 1 Ohm dipastikan akan jauh lebih sempurna untuk meredam segala ancaman dari petir

Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
  1. Batang penangkal petir
  2. Kabel konduktor
  3. Tempat pembumian
1. Batang Penangkal Petir
Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.


2. Kabel Konduktor
Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan.



3. Tempat Pembumian/Grounding
Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m .



CARA KERJA PENANGKAL PETIR
Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap.  daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).
Sumber : Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar